Melatih dan Mencerahkan Jiwa

Dr. KH. Abduh Al-Manar, M.Ag.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Irsyadiyah. Jl. Inpres II Cibeuteung Udik, Ciseeng - Bogor

Pondok Pesantren Al-Irsyadiyah

Jl. Inpres II Cibeuteung Udik, Ciseeng - Bogor

PAUD Al-Irsyadiyah Tahun Pelajaran 2019/2020

Jl. Inpres II Cibeuteung Udik, Ciseeng - Bogor

MI Al-Irsyadiyah Tahun Pelajaran 2019/2020

Jl. Inpres II Cibeuteung Udik, Ciseeng - Bogor

MTS Al-Iryadiyah Tahun Pelajaran 2019/2020

Jl. Inpres II Cibeuteung Udik, Ciseeng - Bogor

Friday, May 7, 2021

Khutbah Jumat: Keutamaan Lailatul Qadar

 K


hutbah Jumat: Menggapai Keutamaan Lailatul Qadar

 اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي فَتَحَ أَبْوَابَ الْجَنَّةِ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ الَّذِيْ أُنزِلَ فِبوَابَ الْجَنَّةِ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ الَّذِيْ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنس ِّلدًىب القرنس ِّلدب المان الملا أشهد أن لااله الا الله وحده لا شريك له شهادة تنجي قائلها من النيران وأشهد أن محمدا عبده ورسوله اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم تسليما كثيرا. أمَّا بَعْدُ. فَيَا أيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. وَقَالَ تَعاَلَى: إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ .تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرَوحُ فِيهَا بِإِذْنِ كَبلهِمْ كربلهِمْ ُ

 demi hari telah kita lalui dan tak terasa sekarang kita telah berada di separuh lebih bulan Ramadhan. Artinya, quick again kita akan memasuki sepertiga dari bulan mulia ini yang menurut pandangan yang paling istimewa di dalamnya terdapat satu malam, yaitu lailatul qadar. Karenanya, dirasa sangat penting untuk membahas malam tersebut sebab ibadah pada malam itu khairun min alfi syahr (lebih baik dibanding ibadah selama seribu bulan) yang di dalamnya tidak ada lailatul qadar. Hal ini selaras dengan penuturan Mujahid bin Jabir:

 أن النبي صلى الله عليه وسلم ذكر رجلا من بني اسرائيل لبس السلاح في سبيل الله تعالى الف شهر فعجب المسلمون من ذلك فأنزل الله عز وجل: انا انزلناه في ليلة القدر الى قوله خير من الف شهر Artinya: Sesungguhnya Nabi mengisahkan Seorang laki-laki Dari Kalangan Bani Israil yang senantiasa mengangkat senjatanya untuk berjuangan di jalan Allah selama seribu bulan. Perkara tersebut membuat kaum muslimin merasa takjub sehingga Allah menurunkan tiga ayat pertama surat Al-Qadar (Fadhailu-l Awqat li-l Baihaqi, juz 1 hal.207). 

Selain hal tersebut, keutamaan lain dari lailatul qadar adalah

 تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْر 

 yaitu para malaikat dari tiap lapis langit bahkan dari sidratil muntaha turun ke bumi untuk meng-amin-kan doa manusia hingga waktu terwujud fajar manusia penuturan Imam Al-Qurthubi. Mereka, termasuk malaikat Jibril, turun dengan membawa rahmat Allah dan segala ketentuan yang telah Allah tentukan pada malam tersebut hingga ke depan. 


Keutamaan terakhir yang tersurat dalam surat Al-Qadar adalah سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْر yaitu bahwa setiap detik dari lailatul qadar hanya berisi keselamatan serta tidak ada keburukan di dalamnya hingga muncul fajar, meskipun demikian setan tidak dapat bekerja pada malam tersebut. Sedangkan pada malam lainnya, selain keselamatan, Allah juga memberikan bala '(Tafsir Al-Qurthubi, juz 20, hal. 133-134). 

Hadirin rahimakumullah, 

Sangat untuk kita syukuri tentang keberadaan lailatul qadar sebab malam mulia ini merupakan malam spesial yang hanya Allah ciptakan kepada segenap umat Nabi Muhammad berdasarkan hadits yang telah datang. Seandainya tidak ada lailatul qadar, maka nyaris tidak mungkin bagi kita untuk mendapatkan pahala ibadah seribu bulan mengingat terbatasnya umur umat Rasulullah ﷺ. Beliau bersabda

 أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إلَى السَّبْعِينَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوْزُ ذَلِكَ Artinya: Usia umatku antara enam puluh

 hingga tujuh puluh tahun. Sangat sedikit yang bisa melebihi umur tersebut (Sunan Ibni Majah, juz 2 hal. 1415). 

Mengenai waktu yang tepat, begitu banyak riwayat yang bertentangan: mulai dari pendapat yang mengatakan bahwa malam itu berputar dalam sebulan Ramadhan hingga yang terkhusus pada malam tertentu. Karenanya, para ulama lagi untuk mencarinya dalam sebulan penuh dan lebih disarankan pada sepuluh malam terakhir. Pengukuhan anjuran paling kuat adalah pada malam ganjil menghubungkan pendapat jumhur fuqaha 'sesuai sabda Nabi Muhammad ﷺ tentang lailatul qadar ”

 هي في شهر رمضان فالتمسوها في العشر الأواخر فإنها وتر في إحدى وعشرين, أو ثلاث وعشرين, أو خمس وعشرين, أو سبع وعشرين, أو تسع وعشرين, أو آخر ليلة من رمضان, من قامها احتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه  

Artinya: Malam itu berada pada Bulan Ramadhan, maka pada sepuluh malam terakhir. Sesungguhnya lailatul qadar berada pada malam ganjil: malam ke-21, malam ke-23, malam ke-25, malam ke-27, malam ke-29, atau malam terakhir Ramadhan. Barang siapa menghidupkannya karena ikhlas mengharap ridha Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu (Musnad Ahmad, juz 37 hal. 423). 

Hadirin rahimakumullah, Lailatul qadar memiliki tanda-tanda yang tampak di langit maupun di permukaan bumi yang telah masyhur di masyarakat. Bahkan terdapat tanda batin yang dapat dirasakan oleh sebagian kaum muslimin yaitu kenikmatan pada malam tersebut. Namun para ulama saling silang apakah harus melihat pasti keberadaan malam tersebut untuk meraih fadilahnya atau tidak. Pendapat yang paling unggul menurut fuqaha 'mazhab adalah bahwa tidak ditentukan oleh waktu yang ditentukan secara pasti. Tetapi jika kita tahu malam tersebut sekaligus menghidupkannya, maka fadilah yang kita raih akan lebih sempurna (Mughni-l Muhtaj, juz 1 hal. 450). 

Karenanya, para hadirin, mari bersama-sama kita tapaki kemuliaan lailatul qadar pada malam-malam yang telah dipasang dengan berbagai macam ibadah baik shalat berjamaah, shalat tarawih, shalat witir, tadarus al-quran, i'tikaf, maupun yang lain-lain. Juga bagi keluarga perempuan kita yang sedang menjalani haid atau nifas, maka ibadah-ibadah tersebut bisa diganti dengan dzikir, thalabu-l 'ilmi, dan doa. Apakah kita bisa memperoleh keutamaan lailatul qadar dengan doa? Jawabannya adalah iya, sebab sabda Rasulullah

 ﷺ: اَلدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ 

Artinya: "Doa itu adalah ibadah" (Sunan Abi Dawud, juz 2 hal. 76). 

Semoga kita senantiasa diberi anugrah islam dan iman agar selalu semangat menjalankan ibadah selama Ramadhan terutama pada tanggal-tanggal akhir sebab إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِمِ

 amal ibadah itu tergantung pada penutupnya (Al-Mu'jamu-l Kabir li-th Thabrani, juz 6 hal. 147).


 أعوذ بالله من الشيطان الرجيم ولتنظر نفس ما قدمت لغد واتقوا الله إن الله خبير بما تعملون يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم, ونفعني وإياكم بالآيات والذكر الحكيم. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ

Share:

Thursday, May 6, 2021

I'tikaf Di Bulan Ramadhan


 


Rasulullah SAW. Bersabda


عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال ، 

كَانَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - يَعْتَكِفُ فِى كُلِّ رَمَضَانَ عَشْرَةَ أَيَّامٍ ، فَلَما كَانَ


Dari Abu hurairah radhiyallahu anhu berkata:

* “Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa beri'tikaf pada bulan Ramadhan selama sepuluh hari. Namun pada tahun wafatnya, beliau beri'tikaf selama dua puluh hari ”. * HR. Bukhari no. 2044.


Pelajaran yang terdapat didalam hadits:


1- * I'tikaf secara bahasa berarti menetap pada sesuatu. Sedangkan secara syar'i, i'tikaf berarti menetap di masjid dengan tata cara yang khusus dengan niat. *


2- * Para ulama sepakat bahwa i'tikaf itu sunnah, bukan wajib diisi jika seseorang mewajibkan bagi dirinya bernadzar untuk melaksanakan i'tikaf. *


3- * Nabi shallallahu 'alaihi wassalam beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir dengan tujuan untuk mendapatkan malam lailatul qadar, untuk menghilangkan dari segala kesibukan dunia, sehingga mudah bermunajat dengan Rabbnya, banyak berdo'a dan banyak berzikir waktu itu. *


4- * Waktu i'tikaf yang lebih afdhol adalah di akhir-akhir ramadhan (10 hari terakhir bulan Ramadhan) * berada di Aisyah, ia berkata,


أَنَّ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى توَفاهُ الله توا


* “Nabi shallallahu 'alaihi wassallam beri'tikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan hingga wafatnya kemudian isteri-isteri beliau pun beri'tikaf setelah kepergian beliau.” *

[HR. Bukhari no. 2026 dan Muslim no. 1172]


5- * Menurut tingkat ulama, i'tikaf tidak ada batasan waktu minimalnya, yaitu boleh sewaktu-waktu di malam atau di siang hari. Al Mardawi rahimahullah mengatakan, “Waktu minimal dikatakan i'tikaf pada i'tikaf yang sunnah atau i'tikaf yang mutlak adalah selama disebut berdiam di masjid (walaupun hanya sewaktu-waktu).” *


Tema hadits yang berkaitan dengan Al qur'an:


- Demikian juga karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam begitu juga istri-istri beliau melakukannya di masjid, dan tidak pernah di rumah sama sekali. Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Para ulama sepakat bahwa disyaratkan melakukan i'tikaf di masjid.” Termasuk wanita, ia boleh melakukan i'tikaf laki-laki, tidak sah jika dilakukan di samping masjid. *


وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ


* “(Tetapi) janganlah kamu campuri mereka sedang kamu beri'tikaf dalam masjid” *

 (QS. Al Baqarah: 187).


</s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> orang </s>

Share:

Tuesday, May 4, 2021

7 Macam Nafsu Dalam Diri Manusia Menurut Syekh Nawawi Al Bantani

 



Dalam Kitab Qotrul Ghois Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawi membagi nafsu dalam 7 tingkatan yang dikenal dengan istilah “marotibun- nafsi”. Tempat-tempat dimana nafsu ini bersemayam, dalam dunia sufi biasa dinamakan sebagai “lathifah”, yaitu sebuah titik halus dalam diri kita yang keberadaannya terkenal.

Berikut penjelasan tentang beliau tentang nafsu, tempat dan tentara-tentaranya:


1️⃣ Nafsu Ammaarah

Nafsu ammarah tempatnya adalah “ash-shodru” artinya dada. Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut:

1. Al-Bukhlu artinya kikir atau pelit

2. Al-Hirsh artinya tamak atau rakus

3. Al-Hasad artinya hasud

4. Al-Jahl artinya bodoh

5. Al-Kibr artinya sombong

6. Asy-Syahwat artinya keinginan duniawi


2️⃣ Nafsu Lawwamah

Nafsu lawwamah tempatnya adalah “al-qolbu” artinya hati, tepatnya dua jari di bawah pentil susu kiri. Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut:

1. Al-Laum artinya mencela

2. Al-Hawa artinya bersenang-senang

3. Al-Makr artinya menipu

4. Al-'Ujb artinya bangga diri

5. Al-Ghibah artinya mengumpat

6. Ar-Riya 'artinya pamer amal

7. Az-Zhulm artinya zalim

8. Al-Kidzb artinya dusta

9. Al-ghoflah artinya lupa


3️⃣ Nafsu Mulhamah

Nafsu mulhamah tempatnya adalah “Ar-ruh” tepatnya dua jari di bawah pentil susu kanan. Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut:

1. As-Sakhowah artinya murah hati

2. Al-Qona'ah artinya merasa cukup

3. Al-Hilm artinya murah hati

4. At-Tawadhu 'artinya rendah hati

5. At-Taubat artinya taubat atau kembali kepada Alloh

6. As-Shobr artinya sabar

7. At-Tahammul artinya bertanggung jawab


4️⃣ Nafsu Muthmainnah

Nafsu muthmainnah tempatnya adalah “As-Sirr” yaitu rahasia, tepatnya dua jari dari samping susu kiri kea rah dada. Adapun pasukan-pasukan

nya sebagai berikut:

1. Al-Juud artinya dermawan

2. At-Tawakkul artinya berserah diri

3. Al-Ibadah artinya ibadah

4. Asy-Syukr artinya syukur atau jalur kasih kasih

5. Ar-Ridho artinya rido

6. Al-Khosyah artinya takut akan larangan


5️⃣ Nafsu Rodhiyah

Nafsu rhodiyah tempatnya adalah “Sirr Assirr” artinya sangat rahasia, tepatnya di jantung yang berfungsi menggerakkan seluruh tubuh. Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut:

1. Al-Karom artinya mulia budi pekertinya

2. Az-Zuhd artinya zuhud atau meninggalkan keduniawian

3. Al-Ikhlas artinya ikhlas atau tanpa pamrih

4. Al-Waro 'artinya meninggalkan syubhat

5. Ar-Riyadhoh artinya latihan diri

6. Al-Wafa 'artinya tepat janji


6️⃣ Nafsu Mardhiyah

Nafsu mardhiyah tempatnya adalah “Al-khofiy” artinya samar, tepatnya dua jari dari samping susu kanan ke tengah dada. Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut:

1. Husnul Khuluq artinya baik akhlak

2. Tarku maa siwalloh artinya meninggalkan selain Alloh

3. Al-Luthfu bil kholqi yaitu lembut kepada makhluk

4. Hamluhum 'ala sholah yaitu pengelolaan makhluk pada

5. Shofhu 'an dzunubihim artinya mema'afkan kesalahan makhluk

6. Al-Mail ilaihim liikhrojihim min dzulumati thoba'ihim wa anfusihim ila anwari arwahihim artinya mencintai dan cenderung memperhatikan kepada mereka guna mengeluarkannya dari kegelapan (keburukan) watak dan jiwa-jiwanya ke arah bercahayanya ruh-ruh mereka.


7️⃣ Nafsu Kamilah

Nafsu kamilah tempatnya adalah “Al-Akhfa” artinya sangat samar, tepatnya di tengah-tengah dada. Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut:

1. Ilmul-yaqiin

2. Ainul-yaqiin

3. Haqqul-yaqiin


Demikianlah serba sedikit tentang jenis nafsu sebagai penutup di ingatkan bahwa berdasarkan klasifikasi nafsu itu, nafsu yang harus dikalahkan adalah nafsu amarah dan lawwamah, dan tidak ada jalan yang terbaik untuk menghapus segenap nafsu ini selain banyak ber dzikir. (Laa ilaaha illallòh)

Allahu'allam.


اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد في الأولين والآخرين, وفي الملأ الأعلى إلى يوم الدين.


Kepada beliau Syaikh Nawawi al-Bantani

Rodhiyallahu Ta'ala A'nhu Al-Fatihah ......


... الفاتحه


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. الحمد لله رب العالمين, الرحمن الرحيم, مالك يوم الدين, إياك نعبد وإياك نستعين, اهدنا الصراط المستقيم, صراط الذين أنعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضالين.


رب فانفعنا ببركتهم واهدنا الحسنى بحرمتهم وامتنافى طريقتهم ومعافاة من الفتن


وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد والحمد لله رب العا لمين

ﺍَﻟﻠّـٰﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰٰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻋَﺪَﺩَ ﻣَﺎﻓِﻲ ﻋِﻠْﻢِ ﺍﻟﻠّـٰﻪِ ﺻَﻼَﺓً ﺩَﺍﺋِﻤَﺔً ﺑِﺪَﻭَﺍﻡِ ﻣُﻠْڪِ ﺍﻟﻠّـٰﻪِ ، ﻋَﺪَﺩَ ﺃَﻧْﻮَﻉِ ﺍﻟﺮِّﺯْﻕِ ﻭَﺍﻟْﻔُﺘُﻮْﺣَﺎﺕ ، ِ ﻋَﺪَﺩَ ﺧَﻠْﻘِﻪٖ ﻭَﺭِﺿٰﻰ ﻧَﻔْﺴِﻪٖ ﻭَﺯِﻧَﺔَ ﻋَﺮْﺷِﻪٖ ﻭَﻣِﺪَﺩَ ڪَﻠِﻤَﺘِﻪٖ ، ﻭَﻋَﺪَﺩَ ﻧِﻌَﻢِ ﺍﻟﻠّـٰﻪِ ﻭَﺇِﻓْﻀَﺎﻟِﻪٖ

اللَّـﮬـُمَّ صـَلِِّ ؏َـلٰے سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ؏َـلٰے اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ﷺ


Semoga berkah Rasulallah ﷺ, berkah bacaan Sholawat, Berkah para Waliyullah, Berkah orang2 Sholih, semoga kita semua di beri sehat lahir batin, panjang umur barokah umur, tambah ilmu barokah ilmu, banyak rejeki barokah rejeki, bahagia dan selamat dunia akhirat, Chusnul khotimah mati iman sempurna, masuk syurga bighoiri hisab mendapat SYAFAAT dari RASULULLAH ﷺ

AAMIIN ...... YA ALLAH ......


Mari kita selalu ISTIQOMAH memperbanyak SHOLAWAT 1.000 kali lebih setiap harinya, lebih2 di malam hari / hari jum'at dan di bulan ramadhan yang mana AMAL2 di lipatkan


اللهم صل علے سيدنا محمد وعلے أل سيدنا محمد فے الأولين والأخرين وفےالملاء الأعلے إلے يوم الدين

Share:

Monday, May 3, 2021

Solusi Mendapatkan Lailatul Qadar

 



AS-SYAIKH ABDUL QODIR AL-JAILANI RA BERKATA :


وقيل: إن جبريل عليه السلام إذا نزل من السماء ليلة القدر 

لا يدع أحداً من الناس إلا سلم عليه وصافحه،


"Dikatakan bahwasan-nya Malaikat Jibril As Jika turun dari langit pada malam lailatul qodar tidak akan membiarkan seorang manusia-pun kecuali Malaikat Jibril akan menyalaminya 

dan menjabat tangannya


وعلامة ذلك اقشعرار جلده وترقيق قلبه وتدميع عينيه


Tanda seseorang yang telah mendapat 

salam dan berjabat tangan dengan 

Malaikat Jibril adalah ;

1. Bergetar kulitnya, 

2. Hatinya lembut tipis (mudah menangis) 

3. Dan Air matanya senantiasa bercucuran


"Semoga semua ummat Baginda 

Nabi Muhammad dimanapun mereka berada,

Mendapatkan nasiiban(bagian) dari malam Lailatul Qadar, 

Sehingga Ummat Baginda Nabi Muhammad 

Menjadi lebih baik kesemuanya, 

Menjadi lebih baik rumah tangganya,

Menjadi lebih baik kehidupannya,

Menjadi lebih baik negaranya,

Menjadi lebih baik pemerintahannya,

Menjadi lebih baik pemimpinnya,

Apa saja dijadikan lebih baik bibarkatil

(dengan keberkahan) Lailatul Qadar."


(Samahatul-Ustadz Al Allamah Al-Habib Abdurahman bin Abdullah Bilfagih RA. )


Adapun Lailatul Qadar 

Menurut Al-Imam Al-Ghazali RA

Apabila Awal Puasa Ramadhan Jatuh Pada 


Hari Ahad Lailatul  Qodarnya malam  29,

Hari Senin Lailatul  Qodarnya malam  21,

Hari Selasa Lailatul Qodarnya malam  27, 

Hari Rabu  Lailatul  Qodarnya malam  29, 

Hari Kamis Lailatul Qodarnya malam  25, 

Hari jum’at Lailatu l Qodarnya malam  27, 

Hari Sabtu Lailatul  Qodarnya malam  23.


Apakah hal tersebut masih berlaku di masa kita, Wallahu A'lam... ٢٥


( Agar Dianugerahi Lailatul Qodar Oleh ALLAH )

Semoga bisa kita amalkan.


Do'a dari Al-Habib Salim bin Abdullah Asy-syathiri.


اَللَّهُمَّ اِطَّلِعْ عَلَيْنَا لَيْلَةُ الْقَدَرِ اَلْعَظِيْمَةُ الْقَدَرِ فِى الْيَقُظَة وَ الْمَنَام


ALLAHUMMA ITHTHOLI’  ‘ALAYNAA LAYLATAL QODARI AL-'ADZIIMATUL QODARI FIL YAQUDZOH WAL MANAAM.


Barang siapa yang membaca do'a ini 

Sebanyak 7x setelah sholat witir, 

Niscaya Allah akan mendapatkan kepadanya Lailatul Qodar.


اَللّٰهُمَّ حَبِّبْنِي إِلَى حَبِيْبِكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ

Share:

Sunday, May 2, 2021

Memahami Cahaya Dan Kegelapan




Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Sirrul Asrar menjelaskan:

"Allah SWT berfirman, 'Dan siapa yang buta (kalbunya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta pula dan lebih tersesat dari jalan (yang benar). (QS. Al-Isrâ [17]: 72) Yang tidak dapat buta di dunia adalah buta kalbu, yang mempersembahkan firman Allah SWT, Maka yang dimaksud dengan kata-kata itu yang buta, artinya hati yang di dalam dada. (QS. Al-Hajj [22]: 46)

Penyebab kebutaan kalbu adalah karena adanya hijab-hijab yang gelap, lalai dan lupa karena jauhnya diri dari menepati janji pada Allah saat di Alam Arwah. 


Sedangkan batasan lalai adalah kebodohan seseorang terhadap masalah hakikat Ilahiah. Kebodohan ini timbul karena kalbu dikuasai oleh sifat-sifat tercela, seperti sombong, dendam, dengki, kikir, ujub, ghibah (mengumpat), namimah (mengadu domba), bohong dan sifat-sifat tercela lainnya. Sifat-sifat inilah yang mengakibatkan manusia jatuh ke derajat yang paling rendah.


Adapun cara menghilangkan sifat-sifat yang tercela tadi adalah dengan membersihkan cermin kalbu dengan alat pembersih tauhid, ilmu dan amal; serta berjuang dengan sekuat tenaga, baik lahir maupun batin.

Semua itu akan menghasilkan hidupnya kalbu dengan cahaya tauhid dan sifat-sifatnya. Jika seorang manusia telah berhasil menghidupkan nyala, maka ia akan ingat pada Negeri Asalnya (Alam Lahut). Setelah ingat ia akan pulang dan ingin sampai ke negerinya yang hakiki. Maka ia akan sampai dengan pertolongan Allah.


Selanjutnya, setelah penghalang cahaya jadi hilang, maka yang tersisa adalah penghalang-penghalang cahaya (nuraniah). Dan, pada saat itu ia sudah bashirah, ia yang mampu melihat dengan penglihatan ruh dan menerima cahaya dari cahaya Asmaus-Sifat (nama-nama sifat). 


Secara bertahap, penghalang-penghalang cahaya itu akan sirna dengan sendirinya dan dia akan diterangi dengan cahaya Dzat.


Ketahuilah, bahwa kalbu memiliki dua mata, yakni mata kecil dan mata besar. Mata kecil hanya mampu melihat Tajalli Sifat dengan cahaya Asma Ash-Shifat hingga ke Alam Derajat. 


Sedangkan, mata besar mampu melihat cahaya Tajalli Dzat dengan cahaya tauhid yang Maha Tunggal di Alam Lahut dan Alam Al-Qurbah. Cara untuk mencapai derajat ini adalah dengan kematian atau jika itu sebelum mati adalah dengan fana dari sifat hawa nafsu manusiawi. 


Dan, wushûl-nya hamba hingga ke alam itu sangat tergantung pada keterputusannya hawa nafsu manusiawi.

Wushûl pada Allah SWt di sini tidak berarti bertemunya jasad dengan jasad. Tidak juga, seperti ilmu pengetahuan dengan tujuan pengetahuan atau bertemunya pemikiran dengan yang dipikirkan atau bertemunya dugaan terhadap yang diduga. 


Yang dimaksud wushûl pada Allah SWT adalah putus dari selain Allah SWT, tidak dekat dan tidak jauh, tanpa arah dan batas, tanpa bertemu dan berpisah.

Maha Suci Allah SWT yang dalam penampakan-Nya, kesamaran-Nya, tajalli-Nya, ketertutupan-Nya, pengetahuan-Nya, terdapat hikmah yang agung. Siapa saja yang telah mencapai derajat ini di alam dunia dan mampu melihat kadar dirinya sebelum ia dihitung orang lain, maka ia adalah manusia yang bahagia.


Seandainya manusia tidak mencapai derajat yang disebut tadi, maka kelak akan mengalami kesukaran-kesukaran, seperti siksaur, perhitungan amal, digiring ke Mahsyar, ditimbang amalnya, melewati Sirathal Mustaqim dan segala hal berat yang akan berjalan di akhirat nanti.


- Syekh Abdul Qadir Al-Jailani.dalam kitab Sirrul Asrar.

Share:

Saturday, May 1, 2021

Kisah Sam'un Dan Lailatul Qadar




Samson adalah seorang Nabi, bernama asli Sam'un Ghozi عليه السلام.

Kisah ini berasal dari cerita Nabi Muhammad ﷺ yang menceritakan tentang 

seorang Nabi yang hidup di zaman Romawi, yang bernama Sam'un Ghozi عليه السلام. 

Beliau عليه السلام adalah Nabi dari kalangan Bani Israil, 

yang juga merupakan hakim ketiga pada zaman Israel kuno.


Nabi Syam'un al-Ghazi عليه السلام, memiliki beberapa nama; 

dalam bahasa Arab, beliau disebut dengan Syamsyawn atau Syam'un. 

dalam bahasa Ibrani, disebut Šimšon; sedangkan 

dalam bahasa Tiberias, disebut Šhimšhôn; lalu 

dalam Alkitab Nasrani, disebut Samson. 

Nama Syam'un sendiri artinya "yang berasal dari matahari”, 

sedangkan al-Ghozi, artinya “yang berasal dari Ghazi” (Ghaza, Palestina sekarang).


Nabi Samun Ghozi عليه السلام memiliki mujizat bisa 

melunakkan besi dan dapat merobohkan istana. 

Cerita tentang Samun عليه السلام ini merupakan cerita Israiliyat yang diceritakan 

turun temurun di jazirah Arab, jauh sebelum Nabi Muhammad ﷺ lahir.


Dari kitab Muqasyafatul Qulub karangan al Ghazali رحمه الله‎, diceritakan bahwa 

Rasulullah ﷺ berkumpul bersama para sahabat dibulan Suci Ramadhan. 

Kemudian Rasulullah ﷺ bercerita tentang seorang Nabi bernama Sam'un Ghozi عليه السلام, 

Beliau عليه السلام adalah Nabi dari Bani Israil yang diutus di tanah Romawi.


Dikisahkan Nabi Sam'un Ghozi عليه السلام berperang melawan bangsa yang 

menentang Ketuhanan Allah ﷻ. 

Ketangguhan dan keperkasaan Nabi Sam'un عليه السلام dipergunakan untuk menentang 

penguasa kaum kafirin saat itu, yakni raja Israil. 


Akhirnya sang raja Israil mencari jalan untuk menundukkan Nabi Sam'un عليه السلام. 

Berbagai upaya pun dilakukan olehnya, sehingga akhirnya atas nasehat para 

penasehatnya diumumkanlah, barang siapa yang dapat menangkap Sam'un Ghozi, 

akan mendapat hadiah emas dan permata yang ikut.


Singkat cerita Nabi Sam'un Ghozi عليه السلام terpedaya oleh isterinya. 

Karena turis dan cintanya kepada isterinya, nabi Sam'un عليه السلام berkata pada isterinya, 

"Jika kau ingin mendapatkanku dalam keadaan tak berdaya, 

 maka ikatlah aku dengan potongan rambutku. "


Akhirnya Nabi Sam'um Ghozi عليه السلام diikat oleh istrinya saat ia tertidur, 

lalu dia dibawa ke hadapan sang raja. Beliau عليه السلام disiksa dengan dibutakan 

kedua matanya dan diikat serta dipertontonkan di istana raja. 


Karena adanya yang hebatnya, 

Nabi Sam'un Ghozi berdoa kepada Allah ﷻ. 

Beliau عليه السلام berdoa dengan dimulai dengan bertaubat, 

kemudian memohon pertolongan atas kebesaran Allah ﷻ. 


Do'a Nabi Sam'un عليه السلام dikabulkan, dan istana raja bersama seluruh masyarakatnya 

hancur beserta isteri dan para kerabat yang mengkhianatinya. 

Kemudian nabi bersumpah kepada Allah ﷻ, akan menebus semua dosa-dosanya

dengan berjuangan menumpas semua kebathilan dan kekufuran yang 

1000 bulan tanpa henti. Semua itu atas Hidayah dari Allah ﷻ.


Ketika Rasulullah ﷺ selesai menceritakan kisah Nabi Sam'un Ghozi عليه السلام

yang berjuangan fisabilillah selama 1000 bulan, salah satu sahabat nabi berkata: 

Ya Rasulullah, kami ingin juga seperti nabiyullah Sam'un Ghozi عليه السلام. 

Kemudian Rasulullah ﷺ, diam disimpan. 


Kemudian Malaikat Jibril عليه السلام datang dan mewahyukan kepada beliau ﷺ, 

bahwa pada bulan Ramadhan ada sebuah malam, 

yang mana malam itu lebih baik dari 1000 bulan. 

Itulah lailatul Qadar yang jika kita "mendapatkannya", 

maka malam itu lebih baik atau lebih seribu bulan.


Pada kitab Qishashul Anbiyaa, dikisahkan, 

bahwa Rasullah Muhammad ﷺ tesenyum sendiri, 

lalu bertanyalah salah seorang sahabatnya, 

"Apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah?" 


Rasullah ﷺ menjawab, 

"Diperlihatkan kepadaku hari akhir ketika seluruh manusia dikumpulkan di mahsyar. 

 Semua Nabi dan Rasul berkumpul bersama umatnya masing-masing, masuk ke dalam surga. 

 Ada salah seorang nabi yang membawa pedang, 

 yang tidak mempunyai pengikut satupun, masuk ke dalam surga, dia adalah Sam'un. "


Semoga bermanfaat


Sumber:

- Kitab Musyafaqatul Qulub.

- Kitab Qishaashul Anbiyya.

Share:

Konsultasi dengan Gus Abduh

Data Kunjungan